Dia adalah orang tak terduga hadir dalam
hariku yang sementara.
Dia hadir bukan untuk kumiliki.
Namun dia hadir untuk membawa tali
persaudaraan.
Awalnya memang biasa saja.
Sikapnya yang dingin bagiku.
Tak lantas membuatku menjauh darinya.
Malah aku semakin tertarik mengenalnya
lebih jauh.
Tapi tampaknya dia tak begitu terbuka
padaku.
Dia memilih menutup dirinya.
Hingga aku tak tau maksud dalam jalinan
saudara yang ia bawa.
Aku bahkan tak bisa menerka.
Dia bersungguh-sungguh atau hanya
bergurau.
Aku tak mampu membaca geriknya.
Tak mampu mengira apa lakunya.
Hingga sampai waktu membatasi pertemuan
kita.
Dia yang batu dan aku pun batu.
Tak ada yang mau menjadi rapuh satu sama
lain.
Bersikeras dengan ego masing-masing.
Ego yang tak mau terlepas dari
diri.
Membuat jarak kita semakin
menjauh.
Sejauh bintang dengan bumi.
Sejauh ku menatap kerlipnya di
langit.
Hingga hati hanya bergumam.
Inilah cerita dia dan bintang.
0 komentar:
Post a Comment